SBOBET ASIA

Prediksi Bola & Jadwal Terupdate

ULAR COBRA PALING BERBISA DI DUNIA

2 min read

LIGAKEMBAR88.NET – ULAR COBRA PALING BERBISA DI DUNIA Racun King Cobra dapat berkembang menjadi kolaps kardiovaskular dan korban mengalami koma, serta kematian akan segera terjadi karena kegagalan pernapasan. Orang yang terkena dapat meninggal dalam waktu 30 menit setelah dipatuk. King Cobra tidak dapat menyemburkan bisa seperti kobra lainnya.


COBRA INDIA

Juara satu ular kobra paling berbisa di dunia dipimpin oleh Kobra India (Naja naja). King Cobra kalah berbisa dengan Kobra India. Dia juga dikenal sebagai Binocellate Cobra karena punya pola 2 lingkaran di lehernya. Ular ini ditemukan di India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, dan Bhutan. Racun kobra India terutama mengandung neurotoksin postsinaptik yang kuat dan kardiotoksin.


KING COBRA

Di posisi kedua ada King Cobra (Ophiophagus hannah) yang merupakan ular berbisa paling panjang di dunia, panjang King Cobra dewasa bisa sampai 3 hingga 4 meter. Ular jenis ini sangat banyak tersebar di India dan kawasan Asia Tenggara sampai Indonesia.


COBRA CASPIA

Di posisi 3 kobra paling berbisa sedunia, ada Kobra Caspia (Naja oxiana). Kobra jenis ini banyak ditemukan di Asia Tengah. Caspian Cobra memiliki sifat yang sangat agresif dan merupakan salah satu spesies kobra paling berbisa di dunia.


COBRA HUTAN AFRIKA

KONICA MINOLTA DIGITAL CAMERA

Forest Cobra atau Kobra Hutan (Naja melanoleuca) merupakan spesies kobra terbesar dengan panjang hingga 3,1 meter. Kobra asli Afrika ini mudah beradaptasi dan dapat ditemukan di iklim yang lebih kering, seperti hutan dataran rendah dan habitat sabana yang lembab.


COBRA CAPE AFRIKA

Cape Cobra dianggap sebagai salah satu spesies kobra paling berbahaya di Afrika, berdasarkan racun kuat dan sering terjadi di sekitar rumah warga. Racun ular Kobra ini cenderung kental dan mengering menjadi serpihan yang mengilat.


COBRA FILIPINA

Kobra Filipina (Naja philippinensis) biasa disebut Ulupong dalam bahasa lokal. Dia memiliki racun postsinaptik yang mempengaruhi fungsi pernapasan dan dapat menyebabkan neurotoksisitas dan kelumpuhan pernafasan hingga kematian. A

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *